Proses
persalinan yang
begitu sering kulalui menjadi proses yang biasa
kurasa, padahal saya tahu begitu banyak pelajaran dan hikmah yang bisa
kurenungkan setiap proses persalinan terjadi, dimana salah satu keagungan Allah bisa saya lihat dengan mata
telanjang, melihat bagaimana proses manusia lahir di muka bumi ini. Beruntung
kali ini, saya begitu menikmati detik demi detik mendampingi ibu yang sedang berjuang melahirkan bayinya. Saya
mencoba mencari pelajaran dan
hikmah yang bisa dipetik
dan bisa saya bagikan pada teman-teman semua.
Dan Hari kamis pada tanggal 9 februari 2012
pukul 06.00 WIB, lahirlah seorang bayi laki-laki yang diikuti jeritan tangis
bayi yang begitu khidmat terdengar. Setelah proses meneran 30 menit lamanya,
akhirnya bayi pertama yang ditunggu keluarga pak Imran (bukan nama sebenarnya)
lahir dengan selamat tanpa cacat.. pdahal 10 menit sebelumnya, bunyi jantung
janin mengalami penurunan (bradi kardi) sehingga ditakutkan ketika bayi lahir
tidak langsung menangis dan mengalami asfiksia sehingga perlu tindakan
resusitasi. Tapi atas kekuasaan dan kebaikan Allah, bayi ini lahir dengan
selamat dan mebuat kebahagian besar bagi keluarga mungil pak imron. Karena
sebelumnya, pada proses persalinan anak pertama tidak diiringi dengan suara
jerit tangis bayi. Bayinya dilahirkan karena telah meninggal dalam rahim pada
usia kehamilan 8bulan. Suasana romantis
dan penuh keharuan dilanjut pada saat proses Inisiasi menyusu dini(bayi
diletakkan di atas perut ibu, dan mencoba mencari puting susu ibu guna
meningkatkan ikatan tali kasih sayang antara ibu dengan bayi dan meningkatkan kepekaan
bayi dalam menyusui sehingga bisa mencapai asi eksklusif) bayi masih menangis dan bergerak-gerak di atas perut
ibunya.
Sang ayahpun mengumandangkan Adzan dan
iqomah pertama pada bayi pertamanya. Sungguh
takjub dan penuh keheranan, saya melihat bayi
itu terdiam sejenak ketika sang ayah mengumandangkan Adzan di telinga kanannya dan kemudian
menangis lagi ketika sang ayah berhenti mengumandangkan adzan, dan ketika sang ayah mengumandangkan
iqomah, bayi tersebut diam kembali seakan menyadari betul bahwa kalimat tauhid
yang berisi makna-makna keagungan
sang pencipta sedang ia dengarkan dan ia renungkan. Kalimat syahadat yang
sesuai dengan fitrahnya sebagai kunci pintu
gerbang masuk islam, dan lagi
ketika iqomah berhenti bayi tersebut kembali menangis seakan-akan tidak ingin suara yang berisi kalimat-kalimat tauhid itu menghilang. Subhanallah, berpuluh-puluh kali saya
menyaksikan proses tersebut, saya baru menyadari hal tersebut. Maha Suci Allah dengan segala
penciptaannya . bayi mungil pun memahami bahwasanya tiada tuhan selain Allah
swt dan Muhammad saw sebagai rasulullah terakhir. Karena pada hakikatnya
seorang bayi terlahir suci dan bertauhidkan Allah swt , dan orangtua-nya lah
yang membuat dia beragama nasrani, majusi, yahudi, dll. Bersyukur kita
dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang beragama muslim, sehingga kita hanya
perlu untuk mengistiqomahkan keimanan kita. Tak perlu susah-susah menjemput
hidayah untuk masuk agama islam dan berjuang mempertahankan ketauhiudan seperti
sodara-sodara kita yang mualaf.
#keep Hamasah menjadi seorang muslim.. :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar