Penayangan bulan lalu

Jumat, 17 Februari 2012

Ketika Adzan Dikumandangkan Pada Bayi Baru Lahir


Proses persalinan yang begitu sering kulalui menjadi proses yang biasa kurasa, padahal saya tahu begitu banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kurenungkan setiap proses persalinan terjadi, dimana salah satu keagungan Allah bisa saya lihat dengan mata telanjang, melihat bagaimana proses manusia lahir di muka bumi ini. Beruntung kali ini, saya begitu menikmati detik demi detik mendampingi ibu yang sedang berjuang melahirkan bayinya. Saya mencoba mencari pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dan bisa saya bagikan pada teman-teman semua.
Dan Hari kamis pada tanggal 9 februari 2012 pukul 06.00 WIB, lahirlah seorang bayi laki-laki yang diikuti jeritan tangis bayi yang begitu khidmat terdengar. Setelah proses meneran 30 menit lamanya, akhirnya bayi pertama yang ditunggu keluarga pak Imran (bukan nama sebenarnya) lahir dengan selamat tanpa cacat.. pdahal 10 menit sebelumnya, bunyi jantung janin mengalami penurunan (bradi kardi) sehingga ditakutkan ketika bayi lahir tidak langsung menangis dan mengalami asfiksia sehingga perlu tindakan resusitasi. Tapi atas kekuasaan dan kebaikan Allah, bayi ini lahir dengan selamat dan mebuat kebahagian besar bagi keluarga mungil pak imron. Karena sebelumnya, pada proses persalinan anak pertama tidak diiringi dengan suara jerit tangis bayi. Bayinya dilahirkan karena telah meninggal dalam rahim pada usia kehamilan 8bulan. Suasana romantis dan penuh keharuan dilanjut pada saat proses Inisiasi menyusu dini(bayi diletakkan di atas perut ibu, dan mencoba mencari puting susu ibu guna meningkatkan ikatan tali kasih sayang antara ibu dengan bayi dan meningkatkan kepekaan bayi dalam menyusui sehingga bisa mencapai asi eksklusif) bayi masih menangis dan bergerak-gerak di atas perut ibunya.
Sang ayahpun mengumandangkan Adzan dan iqomah pertama pada bayi pertamanya. Sungguh takjub dan penuh keheranan, saya melihat bayi itu terdiam sejenak ketika sang ayah mengumandangkan Adzan di telinga kanannya dan kemudian menangis lagi ketika sang ayah berhenti mengumandangkan adzan, dan ketika sang ayah mengumandangkan iqomah, bayi tersebut diam kembali seakan menyadari betul bahwa kalimat tauhid yang berisi makna-makna keagungan sang pencipta sedang ia dengarkan dan ia renungkan. Kalimat syahadat yang sesuai dengan fitrahnya sebagai kunci pintu gerbang masuk islam, dan lagi ketika iqomah berhenti bayi tersebut kembali menangis seakan-akan tidak ingin suara yang berisi kalimat-kalimat tauhid itu menghilang.  Subhanallah, berpuluh-puluh kali saya menyaksikan proses tersebut, saya baru menyadari hal tersebut.   Maha Suci Allah dengan segala penciptaannya . bayi mungil pun memahami bahwasanya tiada tuhan selain Allah swt dan Muhammad saw sebagai rasulullah terakhir. Karena pada hakikatnya seorang bayi terlahir suci dan bertauhidkan Allah swt , dan orangtua-nya lah yang membuat dia beragama nasrani, majusi, yahudi, dll. Bersyukur kita dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang beragama muslim, sehingga kita hanya perlu untuk mengistiqomahkan keimanan kita. Tak perlu susah-susah menjemput hidayah untuk masuk agama islam dan berjuang mempertahankan ketauhiudan seperti sodara-sodara kita yang mualaf.
#keep Hamasah menjadi seorang muslim.. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar